Rabu, 10 Juni 2015

Sepotong Rindu dari Kota Atlas

Tak terasa setetes air jatuh dari pelupuk mata
Ketika tak sengaja aku membuka goresan tinta hitam
yang pernah kau tulis diselembar kertas merah jambu
Aku mengingat masa itu
Masa ketika kita sedang dimabuk asmara
Dipenuhi bunga-bunga yang selalu cantik menawan
Katamu, aku yang terindah
Katamu, aku yang menawan
Katamu, aku pemenang atas perasaanmu
Katamu akulah satu-satunya
Dan tahukah kau malam ini aku merindukanmu?
Hingga tak terasa pipi ini basah atas rindu
Yang belum sempat tersampaikan
Aku masih di sini
Dengan rindu yang sama seperti kemarin
Di kota Atlas yang penuh kisah
Ku kirim sepotong rindu
Untuk kau simpan bersama kenangan
yang pernah kita ukir bersama


Semarang, 8 Juni 2015 22:30


4 komentar: