Kamis, 27 November 2014

Karena Ku Sayang Kamu



Sendainya kau ada di sini denganku
Mungkin ku tak sendiri
Bayanganmu yang selalu menemaniku
Hiasi malam sepiku
Ku ingin bersama dirimu
Ku tak akan pernah berpaling darimu
Walau kini kau jauh dariku
Dan selalu ku nanti
Karena ku sayang kamu

Sederhana namun maknanya dalam. Ya itulah yang aku rasa dari tiap baitnya. Begitu indah dan mengenang ketika menikmatinya. Kamu tau gak kalo tiap malem lagu itu senantiasa mengantarku untuk melihat senyum itu walau lewat mimpi. Ya senyum manis itu, senyum ketika kau menatapku dengan tatapan teduh yang tak pernah ku jumpai sebelumnya.
Kamu, ya kamu. Seseorang yang di pantai satu tahun yang lalu. Seseorang yang mampu membuat aku tergila-gila dengan sesuatu yang sebelumnya sangat aku benci. Memang benar, dengan cinta kadang semuanya berputar menjadi 180 derajat. Racun apa si yang kamu sebar diseluruh nadiku? Tak biasanya aku deg-degan ketika mendengar nama itu disebut. Tak biasanya juga aku gemetar ketika melihat dirimu. Ooh tidak, ini cinta apa hanya sekedar kagum?
Ku anggap semua itu hanya perasaan kagum yang mustahil untuk menjadi cinta. Mustahil? Aku berpikirnya seperti itu. Mustahil untuk meleburkan hatimu yang keras akan cinta kepada lawan jenis. Tak semudah meleburkan zinc ke dalam larutan H2SO4. Cieeileeh bahasanya kimia. Haha calon guru Kimia gak jadi si :p.
 Setahun yang lalu, tepatnya dua bulan sebelum Ujian Nasional. Seperti biasa bulan tersebut diadakan sosialisasi-sosialisasi dari berbagai universitas terutama universitas di pulau Jawa. Kami sisiwa SMA sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut yang biasanya dilakukan ketika jam pelajaran Bimbingan Konseling atau sepulang sekolah. Berbagai pertanyaan diutarakan untuk mengetahui informasi selengkap-lengkapnya. Waktu itu jam pelajaran terakhir adalah mata pelajaran Fisika oleh Bu Tri. Siapa si yang gak pusing siang-siang suruh ngitung hal yang serumit Fisika. Oh pasti semuanya mempunyai pikiran yang sama supaya bel pulang cepat dibunyikan.
Alangkah terkejutnya di seberang kelasku berdirilah seseorang yang terasa asing untuk ku. “Rif, itu siapa si? Mau ada sosialisasi ya? Kira-kira dari mana ya Rif” aku tanya Arif, teman sebelahku. Sambil menengok ke segerombolan mahasiswa tersebut Arif menjawab. “Oh itu dari UGM fa, tu liat ada Mas Darisnya juga”. Tersentak dan aku langsung tersenyum. “Woww keren UGM, lha itu mas-masnya yang putih siapa ya Rif? Sepertinya kok bukan alumni smanka. Wajahe juga asing”. Arifpun menjawab, “gak tau fa, kayaknya emang bukan wajah-wajah smanka”. Dalam hati aku berpikir, emangnya wajah-wajah anak smanka gimana si. Hehe
Tett..tett.. akhirnya bunyi yang sedari tadi kami tunggu terdengar juga. Dengan senang hati kami mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh komunitas mahasiswa Yogyakarta. Kebetulan hari itu hari jum’at dan waktu sosialisasipun sangat terbatas. Sosok itu kembali hadir di tengah-tengah kami. Lagi-lagi dengan sorot mata yang teduh dan menenangkan, ia menuturkan point-point yang sedang disampaikan.
Aku duduk di bangku pojok kiri paling depan. Tak ku sangka ternyata ia sudah berdiri tegap di sampingku. Entahlah tiba-tiba aku kikuk sendiri dan perasaan ini semakin tak menentu. Padahal aku belum mengenalnya apalagi untuk bertemu sebelumnya. Mungkin inilah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama dan semua itu memang benar adanya. Tutur katanya yang hal  us serta senyum yang selalu ia torehkan di bibir merahnya semakin membuat aku terpesona dan rasanya tak ingin melewatkan satu detikpun untuk tidak menatapnya.
Tanpa berpikir panjang ku beranikan diri untuk memulai obrolan ringan dengannya seputar SNMPTN (Seleksi Masuk Perguruan Tnggi Negeri). “Mas, mau Tanya boleh? Kalau dari jurusan IPA kemudian mau daftar SNMPTN lintas jurusan apa boleh?”  Dengan disambut senyum manis itu dia menjawab. “Boleh kok, tidak apa-apa. Emangnya mau masuk jurusan apa?” Dengan senang hati aku jawab “Bahasa Arab mas”. Dia langsung tersenyum kaget. “Woww suka Bahasa Arab ya?”. Tanpa basa-basi ku lanjutkan obrolan itu. “Hehee iya mas, suka”. Tanpa ku duga, dia kembali bertanya, namun pertanyaan itu sempat membuat aku kaget setengah mati. Tak bisa ku bayangkan girangnya aku saat itu. Dia menanyakan nama dan tempat tinggalku. Aku pun kembali bertanya mengenai nama dan asalnya. Ternya nama mas yang sedari tadi mengganggu pikiran itu Wildan. Nama yang cakep seperti yang empunya. Sebenarnya bukan hanya aku yang diperlakukan seperti itu. Widy dan Nani temen sebelahku juga sama. Tapi tetap saja rasa senang setengah matinya tak pernah hilang.
Terasa begitu cepat ketika sosialisasi berakhir. Aku pun bergegas meninggalkan ruangan sembari menunggu Rinanda yang sedang membereskan tasnya. Tiba-tiba dari arah belakang mas Wildan mengikutiku dan menjajari arah langkahku. “Afifah ya?” sapa dia. “Iya mas” sambil ku luncurkan senyum termanisku. “Udah mau pulang? Kosnya di mana fa?” tanya dia. “Iya ni mas, aku udah mau pulang. Aku kos di belakang sekolah” jawabku. Begitu seterusnya obrolan kami lanjutkan dan berhenti ketika di persimpangan jalan. Dan aku pamitan untuk pulang. Sejak obrolan saat itu aku menjadi setengah gila. Kadang senyum-senyum sendiri bahkan kalau teringat waktu itu aku jadi deg-degan tak menentu. Oh mungkin ini yang dinamakan kasmaran.  
Sepulang dari sekolah aku langsung buka facebook dan mengetikkan nama di search dengan tulisan Wildan dan di situ  ....

Bersambung...

Kamu Sayang Aku?

Kamu sayang aku? pertanyaan konyol untuk dipertanyakan disela-sela canda kita. Lazim gak si cewek mengatakan hal seperti itu kapada cowok? hehee. Tak ada yang perlu dipertanyakan katanya. "Aku sayang kamu lebih dari yang kau tahu. Aku tak berharap kamu mempunyai perasaan yang sama ke aku, karna yang penting kamu bahagia dengan atau tanpa adanya aku." Terkesan makjleb ketika aku mendengar perkataannya. Tahukah kau, aku juga menyimpan rasa yang sama bahkan lebih dari yang kau tahu. Tetapi aku salah besar jika aku terus memupuk rasa yang tak seharusnya ada. Hey kau, bolehkah aku tetap menyimpan dalam diamku? Aku nyaman dengan hubungan baik seperti ini. Maafkan aku yang hanya bisa mendoakanmu dalam pelukku. Aku takut dengan kenyataan yang sesungguhnya. Karna kau tak akan pernah jadi milikku. Namun aku juga masih percaya rahasia Tuhan. Bersabarlah kita menanti keputusan-Nya.

YES or NO???

Ketika dihadapkan dengan pilihan YES or NO apa yang akan kamu lakukan?? Jujur aku bingung bahkan teramat sangat. Keputusan yang akan membawaku menuju jenjang yang lebih tinggi dan aku belum siap untuk melaksanakannya. Oh Rabbi... bantu aku untuk menyekesaikan semua ini. Kalau YES, berarti aku harus merelakan segenap tenagaku untuk mengabdi bersama kawan-kawan yang lain, dan kalau NO aku harus mengikhlaskan hati kecil ini untuk tidak akut andil di dalamnya. Antara bingung, resah, dan gelisah..

Selasa, 25 November 2014

L.D.R ???

LDR?? apa yang terlintas dibenak kalian ketika mendengar kata LDR?? Sebuah hubungan jarak jauh antara kedua insan yang sedang mamadu kasih. Hehee bahasanya alay ya.. Bagi mereka yang mengalaminya mungkin rasanya pilu bahkan menyiksa. Namun bagiku LDR fine2 aja si asalkan kita pakai 3K. Tau gak apa itu 3K? Komitmen, Kepercayaan, dan Komunikasi. Yang pertama adalah komitmen, dengan adanya komitmen kita bisa saling percaya tanpa adanya saling curiga antara keduanya. Selama kita masih di jalan yang lurus (tapi gak nabrak :D) pasti kita bisa menjaganya. Melewati cobaan yang begitu dahsyat. Tak munafik jika kita ingin lirik sana dan lirik sini, namun jika kita memegang tiga prinsip tersebut, percaya deh semua akan baik-baik saja :)
Saling percaya dibarengi dengan komunikasi yang lancar akan menjaga kita tetap pada alurnya kok. So, jangan gengsi-gengsi ketika kita ingin menghubungi kekasih duluan. Biasanya ni cewek tuh yang suka gitu. Hehee sukanya gengsi, padahal si kangen :p
Yang lagi pada LDR-an jangan ngiri ya kalo pas malam minggu. Udah deh duduk manis aja di rumah. Syukur-syukur nyambi ngerjakan tugas kuliah. Kalaupun enggak ya say hello lewat telepon aja :)
Kalian harus bersyukur tuh punya pacarnya beda kota. Nah yang beda negara gimana? malam minggunya galau tingkat internasional dong. Hahaa
Terus ni jangan asal percaya aja sama yang jauh di sana. Kita kan gak tau dia di mana, dengan siapa, sekarang berbuat apa (mirip lirik lugu deh :D). Intinya jangan terlalu berharap dan ngasih harapan ya, takutnya entar malah dihianati dan sakit diakhir (curcol :v)

Syemangaaaattt LDR ea mumumu :*

Maaf, aku merindukanmu...

Salahkah jika aku merindukanmu? rinduku terhalang oleh batas yang begitu mnyiksa. Tak seharusnya pula aku merindumu dengan apa adanya aku. Karna memang aku tak berhak merindumu apalagi meminta lebih. Maafkan aku yang telah membiasakan rasa ini bersemayam terlalu dalam. Aku sadar aku tak berhak tapi apalah daya.